PrimetimeNews – Asisten Deputi Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN, Faturohman, mengungkapkan bahwa inisiatif pengelolaan sampah menjadi bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk mengatasi masalah sampah berserakan di berbagai lokasi wisata.
Menurutnya, keberadaan sampah yang menumpuk di tempat-tempat wisata yang ada di Lembang telah menjadi perhatian serius, dan sebagai langkah konkret, pihak Kementerian BUMN berkoordinasi dengan 21 BUMN terkait untuk menangani hal ini.
“Atas dasar keprihatinan kami terhadap sampah yang berserakan, kami berkoordinasi dengan 21 BUMN untuk bersama-sama mengumpulkan dana sebesar 1,8 miliar rupiah serta berbagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” jelas Faturohman.
Menurutnya, sampah yang terkumpul, baik plastik maupun jenis sampah lainnya, akan diproses untuk diolah menjadi barang yang bermanfaat.
Proses ini merupakan bagian dari konsep ekonomi sirkular, di mana sampah yang biasanya menjadi masalah, diubah menjadi produk yang bernilai guna.
“Inilah yang kami sebut dengan ekonomi sirkular. Semua jenis sampah bisa diolah di sini dan menjadi barang yang bermanfaat. Kami akan menjadikannya sebagai solusi pengelolaan sampah di hutan serta kawasan wisata,” tambahnya.
Faturohman juga menambahkan bahwa proyek ini melibatkan kolaborasi antara berbagai BUMN dan TJSL untuk memperluas pengelolaan sampah ini ke berbagai lokasi lainnya di masa depan.
“Ke depan, kami berharap kolaborasi ini bisa diperluas ke tempat-tempat lainnya,” ujarnya.
Selain itu, Faturohman menyampaikan bahwa pada tahap pembangunan proyek ini, semua sampah yang dihasilkan sudah diproses dengan baik.
“Kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Satgas Lembaga Bersih untuk memastikan bahwa setiap sampah yang diambil dari mitra wisata dapat dikelola dengan efektif,” tuturnya.
Untuk sementara, sampah yang berasal dari mitra wisata akan diambil setiap hari dan diolah agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Inisiatif ini menjadi contoh nyata kolaborasi BUMN dan TJSL dalam mendukung pengelolaan sampah secara berkelanjutan di Indonesia.