Don't Show Again Yes, I would!

Kota Bandung Tempati Peringkat ke-12 Sebagai Kota Termacet di Dunia

PrimetimeNews – Ibukota Jawa Barat, kembali menjadi sorotan dunia. Berdasarkan laporan TomTom Traffic Index 2024 Bandung menduduki peringkat ke-12 sebagai kota termacet di dunia.

TomTom Traffic memilih dan memberikan peringkat kepada 500 kota dari 62 negara dan 6 benua.
Indeks ini didasari pada waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan

Laporan TomTom Traffic Index mencatat bahwa waktu rata-rata waktu berpergian di Bandung memakan waktu 32 menit 37 detik per 10 km, sedangkan waktu yang hilang per tahun akibat macet adalah sebesar 108 jam per tahun.
Pada periode tersebut, pengendara membutuhkan waktu hingga dua kali lipat lebih lama untuk mencapai tujuan.

Kemacetan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi, minimnya moda transportasi publik yang memadai, serta infrastruktur jalan yang belum sepenuhnya mendukung volume lalu lintas yang terus meningkat.

Peringkat ini menempatkan Bandung di posisi yang lebih tinggi dibandingkan kota-kota besar lainnya di Indonesia, seperti Jakarta yang berada di peringkat ke-90 dan Medan di peringkat ke-15. Hal ini memunculkan kembali urgensi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah transportasi dan kemacetan yang semakin akut.

Baca Juga :  Jeje Ritchie-Asep Ismail semakin unggul jelang hari pencoblosan, tobias ginanjar ajak tim gaspol

Salah satu faktor kemacetan di kota Bandung adalah dari kurangnya minat masyarakat menggunakan transportasi umum untuk berpergian.
Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, karena banyak warga Bandung yang menganggap fasilitas serta transportasi umum yang belum memadai.

Nauval (21) mengungkapkan bahwa dirinya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi sehari-hari karena faktor kenyamanan
“Saya lebih sering pake kendaraan pribadi, karena kalau naik umun saya kurang nyaman, halte untuk nunggu bus di Bandung aja masih berantakan”

Selain faktor kenyamanan, Nauval juga mengungkapkan ongkos lebih yang harus dikeluarkan jika dia menaiki kendaraan umun.
“Kalau naik angkot, sayang aja ongkosnya. Bisa dipake buat bensin seharian kalau pake motor sendiri”

Terlebih maraknya kasus keributan antara ojol dan ojek pangkalan yang masih sering terjadi di Bandung, membuat minat masyarakat untuk naik kendaraan pribadi menjadi lebih besar

Dengan masuknya Bandung dalam daftar kota termacet sedunia, tantangan besar kini ada di pundak pemerintah daerah untuk menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan guna mengatasi permasalahan ini.

Baca Juga :  Tegas! Dishub Kota Bandung Pecat Oknum Juru Parkir yang Getok Tarif

 

 

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *