Don't Show Again Yes, I would!

Raine: Era AI dan Mata Uang Digital Jadi Topik Utama di Gelaran Fintech dan Kripto Dubai

Primetimenews – Kota Dubai kembali membuktikan diri sebagai episentrum global untuk inovasi keuangan digital.

Dalam rentang 10 hari terakhir, kawasan ini diramaikan oleh gelaran internasional seperti Token2049 Dubai dan Mawarid Fintech Innovation Summit, yang berhasil menyedot perhatian ratusan ribu pelaku industri dari seluruh dunia.

Isu yang paling banyak dibicarakan? Perpaduan antara kecerdasan buatan (AI) dan mata uang digital—dua kekuatan yang diyakini akan mendefinisikan masa depan sistem keuangan global.

Nama Raine Renaldi, Ketua Komite Aset Digital Indonesia dan Presiden Indonesian Bankers Club, muncul sebagai salah satu figur yang mencuri perhatian dalam forum bergengsi tersebut.

Dalam sesi utamanya di Mawarid Summit, Raine menyampaikan pemaparan strategis tentang bagaimana AI dan digital currency akan menjadi fondasi utama keuangan modern.

“Ini bukan tren sesaat. Kita sedang memasuki era AI dan mata uang digital yang akan merevolusi cara dunia bertransaksi dan membangun nilai,” ujar Raine di hadapan ratusan delegasi dari Timur Tengah, Asia, dan Eropa.

Dalam pemaparannya, Raine juga menyoroti peran strategis Asia Tenggara—terutama Indonesia—dalam mendorong inovasi keuangan digital.

Baca Juga :  DPKP Karawang Temukan Selama Bulan Desember 2024 hingga Januari 2025 Sebanyak 42 Kasus PMK

Ia menjelaskan bahwa dengan jumlah pengguna digital yang besar, serta maraknya startup berbasis blockchain dan AI, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan regional dalam hal tokenisasi aset, pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC), dan penerapan kecerdasan buatan dalam sektor perbankan dan keuangan.

Pernyataan Raine menjadi semakin relevan ketika ia menyinggung proyek Dirham Digital milik Uni Emirat Arab yang direncanakan rilis akhir tahun ini, serta Garuda Digital, proyek mata uang digital Bank Indonesia.

Menurutnya, ini adalah peluang besar untuk membentuk kolaborasi antarnegara di bidang CBDC dan remitansi lintas negara, yang dapat mempercepat efisiensi sekaligus memperkuat stabilitas sistem keuangan kawasan.

Lebih dari sekadar panggung presentasi, kehadiran Raine di Dubai juga dimanfaatkan untuk melakukan serangkaian pertemuan dengan perwakilan Grup Perbankan dan keuangan,, hingga beberapa grup investor di timur tengah.

Salah satu inisiatif strategis yang dibahas adalah pembentukan Digital Asset Corridor—jalur kerja sama digital antara Indonesia dan UEA yang akan memfasilitasi pertukaran teknologi, investasi, dan inovasi aset digital.

Baca Juga :  Garda Siliwangi Berikan Dukungan dan Pendampingan untuk Kasus Kekerasan Seksual di Bandung Barat

“Kalau kita bisa menyatukan AI, tokenisasi, dan regulasi yang progresif, kita tidak hanya menciptakan pasar baru, tapi juga tatanan baru ekonomi global yang lebih inklusif dan adil,” tutup Raine.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *