Primetimenews,Karawang, – Adanya keluhan dari masyarakat setempat keterkaitan soal ditutupnya akses pintu gerbang belakang PT Chang Shin Indonesia (CSI) di Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Jawa Barat segera dibuka kembali.
Sehingga menjadi perhatian Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Karawang, H. Tatang Taopik, mendesak agar akses gerbang belakang PT Chang Shin Indonesia (CSI) di Desa Gintungkerta, Kecamatan Klari, segera dibuka kembali.
Penutupan gerbang yang terjadi akibat sengketa lahan dengan pemiliknya, Rusli, dinilai merugikan masyarakat dan pedagang yang bergantung pada akses tersebut.
“Masyarakat langsung melaporkan masalah ini kepada saya. Penutupan gerbang berdampak besar, terutama bagi warga yang bekerja di PT CSI dan pedagang yang mencari nafkah di area tersebut.”
“Saya sangat menyayangkan laporan yang menyebabkan penutupan ini, terlebih lagi ada dugaan intervensi dari perusahaan lain, yakni PT Bintang Kreasi Aroma,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).
Menurut politisi PKS Karawang tersebut , dengan ditutupnya gerbang belakang ini dipicu oleh laporan atas dugaan penggunaan lahan tanpa izin oleh PT CSI. Padahal, jalan tersebut telah diakses oleh masyarakat selama puluhan tahun. Bahkan dengan ditutupnya memicu protes warga yang sempat memblokir jalan di Dusun Gintung kolot, menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Gerbang belakang PT CSI merupakan jalur penting yang digunakan oleh lebih dari 200 pedagang dan pekerja. Salah satu pedagang, Joko Suwito, mengungkapkan bahwa penutupan gerbang membuat pedagang kehilangan penghasilan, sementara para pekerja harus menempuh rute yang lebih jauh untuk mencapai lokasi kerja.
“Yang dilaporkan hanya PT CSI, padahal banyak perusahaan lain yang juga menggunakan akses ini. Jika sampai Senin belum ada solusi, kami akan bersurat langsung kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi,” tegas Joko.
H. Tatang Taopik meminta PT Bintang Kreasi Aroma dan pemilik lahan untuk duduk bersama mencari solusi terbaik. Ia bahkan menyatakan kesediaannya membeli lahan sesuai NJOP untuk diwakafkan kepada masyarakat.
“Jangan tunggu sampai warga kembali turun ke jalan dengan aksi yang lebih besar. Akses ini sangat penting bagi masyarakat. Kalau Pak Rusli bersedia menjual lahan ini, saya siap beli sekarang juga,” kata Tatang.
Sebagai langkah antisipasi, Tatang juga akan mengundang perwakilan perusahaan yang menggunakan jalan tersebut untuk berdiskusi dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
“Masyarakat Desa Gintungkerta berharap agar pemerintah dan pihak perusahaan segera menyelesaikan masalah ini.”
“Aksi protes yang memblokir kendaraan di Dusun Gintungkolot menjadi bukti kekecewaan warga atas lambannya penyelesaian sengketa yang memengaruhi kehidupan mereka sehari-hari,” pungkasnya.
