Don't Show Again Yes, I would!

Atalia Praratya dan Yayasan Keluarga Firaldi Akbar Kolaborasi Dampingi Korban Kasus Rudapaksa di Cidadap Kota Bandung

PrimetimeNews – Kasus rudapaksa yang melibatkan gadis tunarungu, N (23) warga Cidadap, Kota Bandung, oleh diduga sekitar 9 orang pelaku menarik perhatian anggota DPR RI komisi VIII Dapil Kota Bandung dan Cimahi, Atalia Praratya.

Istri Ridwan Kamil ini mendatangi kediaman korban rudapaksa di kampung Cipicung Hilir, Cidadap, Kota Bandung. Atalia mengaku pada Jumat (3/1/2025) mendapatkan informasi terkait adanya kasus ini yang langsung menindaklanjuti dengan membentuk tim untuk mendampingi korban sore itu sampai hari ini.

“Saya merasa terkejut ternyata kejadian ini terkadang hanya muncul ketika kasusnya sudah terlambat dalam arti korbannya sudah hamil sekitar 6,5 bulan, dan dirudapaksa oleh 9 pelaku yang dia ingat, namun tiga orang lainnya tak dia ingat. Kejadian ini pun terjadi sejak 2022, jadi dua tahun ini kemana kita? Apakah dari sisi keluarga, lingkungan, termasuk kita semua. Maka, penting sekali kawal kasus ini,” ujar Atalia, Minggu (5/1/2025) di lokasi setelah menjenguk korban.

Atalia menambahkan, sudah menyampaikan kasus ini ke komisi VIII sebagai pembelajaran sekaligus kaitan dengan regulasi apa yang bisa dihadirkan, sehingga tak boleh lagi kasus ini terulang oleh mereka yang merasa superior ke mereka yang dianggap lemah, misal seorang majikan ke karyawannya atau orang yang merasa lebih kuat ke lebih lemah apalagi yang bersangkutan memiliki keterbatasan.

Baca Juga :  Rumah Zakat Salurkan Bantuan kepada Kiyai dan DKM dalam Peringatan Maulid Nabi

“Insya Allah kami akan melakukan berbagai upaya sehingga keamanan dan hak seseorang untuk hidup tenang dan aman bisa didapatkan. Kami juga sedang berjuang agar LPSK bisa membantu sehingga bisa memproses dengan lebih baik dan alhamdulillah tadi kolaborasi banyak sekali termasuk ada bantuan hukum dari Biruku Indonesia yang membantu dari kendala bahasa serta didampingi psikologi pula,” katanya

Atalia pun menegaskan, korban saat ini masih dalam kondisi terpukul sehingga diminta untuk tak banyak diganggu. Dia pun menyebut korban ingin membesarkan anaknya nanti bila sudah lahir.

“Tadi, kami tawarkan ke yang bersangkutan bilamana anaknya setelah lahir untuk dirawat di rumah aman. Tapi, yang bersangkutan tak mau melainkan ingin dirawat sendiri bersama ibunya. Prosesnya nanti akan didampingi psikolog, baik kesehatan maupun kebutuhan hariannya sampai melahirkan,” kata Atalia.

Perwakilan dari Yayasan Biruku Indonesia, Djulaiha Sukmana mengatakan pihaknya pun siap memberikan pendampingan secara psikologis maupun bantuan bahasa isyarat yang akan dibantu teman-teman juru bahasa isyarat Indonesia.

Baca Juga :  Ancaman Bom Melalui Surat di Hari Wisuda Universitas Katolik Parahyangan

Djulaiha menambahkan, Yayasan Biruku Indonesia bersama Yayasan Keluarga Firaldi Akbar berkolaborasi akan memberikan bantuan hingga proses persalinan.

“Kami berkolaborasi dengan Yayasan Keluarga Firaldi Akbar yang memberikan dukungan materil dan moril insya Allah kami bantu hingga proses persalinan,”tambahnya

Disinggung terkait kendala sejauh ini yang dihadapi, Djulaiha menegaskan tak ada kesulitan yang berarti, sebab dari segi komunikasi pihaknya sudah menggandeng juru bahasa isyarat sehingga yang bersangkutan mau terbuka

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *