Primetimenews, CIPONGKOR – Program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, telah berjalan secara administratif. Namun, Ketua Komunitas Baraya Urang Cipongkor, Yopie Alamsyah, menyampaikan kritik reflektif terhadap proses pembentukan yang dinilainya terburu-buru dan tidak berbasis pada kesiapan sumber daya manusia (SDM) di tingkat desa.
Dalam keterangannya, Yopie menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar struktur formal, melainkan sistem ekonomi komunitas yang menuntut kepemimpinan visioner dan pemahaman kewirausahaan. Ia menilai, pendirian koperasi di Cipongkor terkesan dipaksakan dan belum menyentuh aspek fundamental seperti kapasitas pengurus dan arahan program.
“Di Cipongkor mah pembentukannya sudah beres. Tapi saya lihat ini dipaksakan, asal bentuk saja tanpa melihat potensi SDM yang mumpuni,” ujar Yopie saat ditemui di Cipongkor, Jumat (22/8).
Menurutnya, koperasi desa seharusnya dipimpin oleh individu yang memiliki pengetahuan luas, mampu membaca peluang ekonomi lokal, dan tidak terjebak dalam rutinitas administratif. Ia menyebut bahwa tanpa kepemimpinan yang kompeten, koperasi hanya akan stagnan dan membingungkan masyarakat.
“Minimal yang pimpin itu orang-orang yang ngerti, punya visi. Kalau enggak, ya koperasi hanya maju di tempat. Sekarang saja kelihatannya pada bingung harus bagaimana,” tambahnya.
Yopie juga menyoroti minimalnya pendampingan dan program arahan yang jelas dari pihak terkait. Ia menyebut bahwa beberapa pengurus koperasi belum memahami mekanisme kerja, potensi usaha desa, maupun strategi pengembangan koperasi secara berkelanjutan.
“Saya bukan menolak programnya, tapi jangan asal jalan. Harus ada kejelasan arah, pendampingan, dan SDM yang benar-benar siap. Kalau tidak, ya ini hanya jadi koperasi papan nama,” tegasnya.
Program Koperasi Desa Merah Putih digagas sebagai bagian dari upaya penguatan ekonomi desa melalui model koperasi berbasis komunitas. Pemerintah daerah mendorong pembentukan koperasi di setiap desa sebagai instrumen pemberdayaan dan distribusi manfaat ekonomi secara kolektif. Namun, kritik dari tokoh komunitas seperti Yopie membuka ruang refleksi terhadap implementasi program di lapangan.
Komunitas Baraya Urang Cipongkor sendiri dikenal aktif dalam kegiatan sosial, advokasi lokal, dan penguatan kapasitas warga desa. Yopie berharap agar program koperasi tidak hanya menjadi proyek jangka pendek, melainkan benar-benar tumbuh sebagai sistem ekonomi komunitas yang dihilangkan pada potensi lokal dan kepemimpinan yang berintegritas.
Editor: Asep Sukarna
Sumber: Wawancara langsung, Komunitas Baraya Urang Cipongkor