PrimetimeNews – Proyek penurunan dan peralian kabel udara yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung menuai hasil memilukan bagi para Pedagang kaki lima.
Proses pembangunan yang menjalar di berbagai jalan di Kota Bandung ini tak sedikit mengundang banyak komentar dari para pedagang yang berjualan dekat dengan lokasi penggalian jalan.
salah satunya adalah para pedagang yang berjualan di sekitaran Jalan Banda, Kota Bandung
Gilang yang merupakan seorang barista di salah satu kedai minuman di jalan Banda berucap bahwasanya dia dan tim tidak mendapatkan pemberitahuan terkait akan dilaksanakannya proses penggalian ini
“Waktu itu lagi mau closingan shift malam, tiba tiba udah ada plang pembangunan aja, gaada pemberitahuan sebelumnya bahkan dari RT RW di sini” Kata Gilang
Hasil yang dirasa setelah adanya penggalian jalan ini bagi para pedagang adalah bunyi bising yang ditimbulkan dari mesin yang digunakan dan papan pemberitahuan yang menghalangi toko dan gerobak dari pandangan, sehingga banyak pedagang yang mengalami penurunan omset
“Kerasa jadi lebih sepi, dulu mah jam maghrib pasti rame karena deket sama Sekolahan tapi sekarang sepi, terus ada pembeli yang bilang ga keliatan karena terhalang papan pemberitahuan proyek katanya” Tambah Gilang
Gilang juga berujar bahwa tidak ada kepastian kapan proyek ini akan selesai dan tidak ada jam pasti dari proses pengerjaan proyek
“Di sepanjang jalan ini banyak banget galian tapi orang yang kerjanya dikit, dan juga ga ada jam pasti proses penggalian. Kadang bisa pagi, tiba tiba sore bahkan pernah malem malem” Imbuhnya
Hal serupa juga dialami oleh mang Yana, seorang pedagang Bakso Tahu yang merasa terganggu oleh proyek ini, karena tempat dagangnya terletak persis di depan lubang galian dan tertutup oleh papan peringatan
“Jelas terganggu, yang pertama gerobak saya terhalang papan jadi gabisa diliat pembeli, terus ini kan banyak bekas galian yang gadibersihin, jadi debu debu pada berterbangan ke tempat saya” Ujar Pria berusia 38 tahun tersebut
Mang Yana menambahkan bahwa proyek ini sudah berlangsung selama tiga minggu, sejak 19 Oktober 2024 dan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada para pedagang yang sudah sejak lama berdagang di sekitaran Jalan Banda , Kota Bandung tersebut
” Galian pertama dimulai tanggal 19 Oktober kemarin, kurang lebih udah tiga mingguanlah. Ke pedagang mah sama sekali tidak ada pemberitahuan ataupun izin dari pihak proyek minimal basa-basipun gaada” Tutur beliau
Proyek penggalian ini juga seringkali mengakibatkan terjadinya kecelakaan bagi orang-orang yang sedang melalui Jalan Banda
“Setelah ada proyek ini, di sini jadi sering banyak kecelakaan. Tadi sore aja ada motor yang tabrakan pas mau nyebrang di perempatan, karena ga keliatan soalnya kehalang si papan pemberitahuan”
Selain kecelakaan, papan pemberitahuan yang bertebaran dan tidak diganjal ini acapkali menganggu dan mengenai kendaraan lain
“waktu itu juga ada mobil TNI yang tertimpa papan iklan, soalnya si papannya ga diganjel jadi kalau kena angin suka berterbangan dan nimpa kendaraan lain” Imbuhnya
Dampak yang sangat dirasa oleh mang Yana adalah penurunan omset yang cukup drastis setelah adanya proses penggalian yang dirasa mengganggu ini, hal itu terasa masuk akal karena banyak pedagang yang tempat dagangnya terhalang oleh papan iklan serta sampah dari sisa penggalian yang tidak dibersihkan kembali.
“Kerasa bangetlah perbedaannya, ini aja (siomay) masih sisa banyak. Dulu mah stabil sehari bisa bawa uang 600 ribu ke rumah, ah sekarang mah 400 ribu juga kadang ga nyampe”
Mang Yana berharap agar proyek ini cepat selesai dan barang-barang bekasnya dibersihkan seperti semula, karena tanah dan batu bekas penggalian sangat mengganggu apalagi jika terkena angin dan hujan dapat membuat jalan menjadi licin
“Yaa semoga selesai secepatnya, sama itu bekas-bekasnya diberesin, ganggu banget apalagi kalau debunya kena angin jadi masuk ke dalam toko terus kalau hujan kan jadi licin” Tutup Mang Yana